NU Pelakon Utama Dalam Perangi Paham Radikal


Menarik sekali judul berita media online yg menegaskan lebih kurang seperti ini ; NU sbagai pelakon utama perangi mewabahnya islam radikal.

Menurut saya, islam indonesia sudah hebat bisa berdiri degan toleransinya yg tinggi. Dan paham itu kita namakan islam moderat. Selama ini mereka yang ingin menegakkan syariat islam tersebut berfikir seolah yg menghuni di indonesia hanya 1 agama, suku dan ras. Padahal nyatanya tidak, trbukti dgn adanya 4 pilar indonesia msih bisa eksis dgn label republiknya.

Memang, manusia pasti tidak slamanya bisa bersatu. Faktor yg mempengaruhi itu ialah dari segi pandangan, dogma/sekte, tingkat pendidikannya, lingkungan sekitar bahkan guru yg dicontohi. Tapi ingat tujuannya sama, hanya caranyalah yg perlu di lihat apakah tepat utk di zaman ini atai zaman yg akan datang. Maka, kembali lgi ke Teori Generasi.

Saya disini sebagai pemuda Nadhalatul Ulama bersikeras bahwa ajaran islam yg sesugguhnya adalah islam cintai damai. Jika kita islam terus-terusan saja brmain isu SARA, scara tidak langsung isu SARA ini sdang kita gunakan utk memecah kemajemukan indonesia. Dimana akan ada rsa ketakutan dri suku, ras dan agama lain sikap dari intoleran kita. Jdi dmna letak islam sejati kita ?? Apakah kita scara tidak sadar tlah trpngaruhi islam fanatik radikal. Yg pintar-fanatik saja tahu klau radikal itu melanggar alias tidak sesuai dgn kultur kita (asia tenggara).

Oke. Kalau ini kasus pemimpin yg di larang non muslim. Lalu kasus penghinaan Al-Qur'an. Namun kita jgn lupa dibalik itu ada pesta demokrasi yg membungkus menjadi 1 paket.
Jdi hemat saya selesaikn 1 persatu sesuai dgn irasional (dimana tidak akan menimbulkam konflik yg brkepanjangan) sbaiknya selesaikan dahulu pilkada ini. Dan ulama bserta lembaganya berhak menyarankan utk menysariatkan ajaran islam agar tdk memilih pemimpin kafir. Lalu ktika udh slsai pilkada -menang atau kalah- Ahok harus diadili sesuai perbuatan yg dilakukannya.

Saya rasa itu lebih baik ktimbang diperiksa disaat pilkada brlangsung, lalu jika hasilny trbukti walhasil mnyisakan 2 pasangan. Dan ini sngat tidak adil dlm budaya brdemokrasi. Lalu jika pun Ahok tdk trbukti brslah, polisi akan jatuh pamornya sbgai pihak yg brtanggung jwab atas penodaan agama oleh umat muslim radikal.

Akhirnya, kini NU brperang melawan paham radikal!!

Rudi Saputra

Previous
Next Post »
0 Komentar