Kuliah adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh seseorang atau kelompok di sebuah perguruan tinggi yang acap kali sering disebut dengan universitas ataupun sekolah tinggi lainnya. Kuliah sangat berbeda dengan sekolah dasar dan sekolah menegah karena di bangku kuliah menuntut sebuah kemandirian civitas akademika disetiap kegiatan dan tentunya proses belajar-mengajarnya sangat bervariasi.
Porsi dari setiap kegiatan bisa berbeda dalam setiap metode pengajaran tergantung kebijakan universitas. Dalam proses belajar mengajar Ada yang belajarnya di laboratorium dan ada yang belajarnya di lapangan. Tentu hal ini di lakukan bervariasi di bangku kuliah karena sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap program studi ada yang bersifat teoritis ataupun praktek.
Bertanya tentang manfaat, tentunya kuliah bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dan menjurus daripada jurusan yang diambil saat masih duduk di bangku SMA/Sederajat . Terkadang kuliah juga mempunyai manfaat untuk mendapatkan pekerjaan karena menjadi bahan rujukan untuk sebuah perusahaan menerima karyawan dan kuliah juga bisa menjadi modal awal untuk memulai sebuah jiwa kewirausahaan (Menciptakan lapangan pekerjaan).
Harus di ketahui bahwasanya kuliah BUKAN untuk membuat seseorang menjadi kaya atau menjadi tolak ukur masyarakat bahwa seorang sarjana harus sukses ketika selesai masa kuliahnya. akan tetapi bagaimana ilmu yang di dapatkan semasa kuliah mampu di pertanggungjawabkan atau diaplikasikan ke masyarakat banyak seperti ide/gagasan, teknik dan lain sebagainya.
Subjek dari kegiatan perkuliahan tentunya disebut dengan sebutan mahasiswa. Barangkali dengan sebutan mahasiswa pastinya peran strategisnya sangatlah berbeda dengan siswa. Merujuk pada tri dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian masyarakat. Maka sudah tentu kiprah perkuliahan yang diaktori oleh mahasiswa kepada masyarakat, Bangsa dan Negara haruslah nyata dengan memberikan kontribusi yang konstruktif. banyak hal yang bisa dilakukan yaitu melalui berbagai macam kegiatan Seperti diskusi, seminar , penelitian ilmiah dsb.
PARADIGMA MASYARAKAT TENTANG KULIAH
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual. Kini akan di hubungkan paradigma masyarakat terhadap dunia perkuliahan.
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual. Kini akan di hubungkan paradigma masyarakat terhadap dunia perkuliahan.
Perkuliahan merupakan proses waktu yang cukup lama dalam memenuhi capaian gelar S1 (Strata Satu), S2 (Strata dua), S3 (Strata Tiga ).Maka dari beberapa survey atau sedikit wawancara kepada sebagian masyarakat mengenai perkuliahan ini maka sedikit saya tarik kesimpulan mengenai Paradigma/asumsi/pandangan masyarakat terhadap dunia perkuliahan.
Menjadi sebuah catatan masyarakat terhadap dunia perkuliahan terhadap Mahasiswa yaitu ketika seorang mahasiswa telah menyelesaikan kuliah dan kini menjadi seorang sarjana. Selalu saja ada pandangan masyarakat bahwa sukses tidaknya seorang mahasiswa atau orang-orang yang kuliah ketika menjadi seorang sarjana adalah menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS), seorang sarjana dikatakan sukses jika dalam waktu cepat menjadi kaya dan ketika seorang sarjan tidak mendapatkan pekerjaan dikatakan gagal.
Sehingga pandangan seperti ini menjadi pemicu masyarakat untuk memandang remeh bangku perkuliahan, serta anggapan seperti ini akan menjadi momok menakutkan bagi generasi-generasi baru untuk melanjutkan perkuliahan ketika banyaknya masyarakat mengatakan “Untuk apa kuliah habiskan uang saja, untuk apa kuliah kalau nanti tak bisa jadi pegawai, mending kerja langsung dapat uang,” sehingga anggapan seperti inilah yang akan menjadi penghambat bagi kemajuan pola fikir generasi-generasi baru dan pasti akan menjadi boomerang bagi kemajuan bangsa Indonesia. Maka jangan heran ketika hari ini masih banyak generasi muda yang pesimis untuk memasuki bangku perkuliahan.
Oleh sebab itu, sebagai orang yang saat ini sedang menduduki bangku kuliah hendaknya mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya ilmu pengetahuan itu lebih dari segalanya. ketika kuliah di jadikan tolak ukur sebagai alat untuk menjadi kaya maka berilah pandangan dengan mengatakan bahwa peran sentral penting bangku kuliah itu adalah memperoleh ilmu pengetahuan yang luas.
Tugas civitas akademika adalah memberikan kontribusi yang baik dan membangun bagaimana ilmu itu bisa di sampaikan kepada orang banyak. sehingga fungsi perkuliahan itu bisa di sadari masyarakat sebagaimana mestinya.
Salam Mahasiswa, Salam pergerakan
PARIZAL (KETUA PC PMII KAB. KARIMUN)
Salam Mahasiswa, Salam pergerakan
PARIZAL (KETUA PC PMII KAB. KARIMUN)
0 Komentar