Karena Cadar


Hari ini bukanlah membahas kelompok saparartis, ISIS, kelompok santoso atau lainnya. Tapi adalah dua wanita bercadar yang berada di rubrik ulasan tadi. Mengutip dari artikel seseorang yang mengatakan ''Kalau bercadar nanti tertutup dan susah mendapatkan jodoh", tulisan ini hadir sebagai jawaban bagi wanita muslim yang belum ingin merasakan nikmatnya berhijrah ke jalan yag benar.

Jika masih ada yang berkeyakinan seperti ini, maka silahkan lihat dan tanya apakah ada wanita yang bercadar yang berumur di atas 25 tahun yang masih belum menikah? Maka akan sangat susah mendapatkannya. Belum lagi mereka genap berumur 20 tahun sudah banyak laki-laki yang bertanya apakah ia sudah siap menikah sehingga bisa dilamar. Seperti cerita di awal tadi. Saya saja bertanya, karena berbagai faktor dan pertimbangan, saya urungkan niat untuk menggaetnya menjadi pendamping hidup.

Yang mencari mereka tentu laki-laki yang bertangggung jawab. Menikahi mereka bukan semata-mata karena kacantikan tetapi karena agama dan akhlaknya dan inilah yang bahan bakar utama kebahagiaan rumah tangga sampai menjadi pasangan abadi di akhirat kelak. Malah yang sering di dengar adalah para wanita “kurir” yang susah mendapatkan jodoh. Entah karena sibuk bekerja atau mencari yang lebih tinggi di atas mereka. Sudah berumur hampir mendekati menopouse masih saja kesulitan mencari jodoh.

Pakai cadar dan jilbab besarnya gerah dan panas
Neraka lebih panas lagi. Segala sesuatu butuh pengorbanan. Ini sama seperti jawaban kalian kepada mereka yang belum berjilbab dan menutup aurat. Mereka yang belum berjilbab juga merasa nantinya akan kepanasan dan gerah jika memakai jilbab. Maka sama juga dengan kalian sekarang yang belum memakai cadar atau purdah. Ini hanya masalah kebiasaan. Jika sudah terbiasa maka perasaan gerah dan panas akan hilang dan juga jika mamatuhi perintah Allah dan Rasul-Nya dengan tidak sering-sering keluar rumah. Maka perasaan panas dan gerah bisa diminimalkan.

Motivasi untuk Memakai Cadar
Siapa lagi kalau bukan kalian? Kalian wanita muslimah yang telah Allah karuniakan hidayah untuk peduli terhadap agama ini. Janganlah berharap kepada kebanyakan manusia, karena mereka tenggelam dengan kenikmatan dunia dan lupa bahkan pura-pura lupa terhadap agama. Apalagi mau menolong agama Allah dengan menjaganya. Kita yang mau peduli terhadap agama sangat sedikit dan janganlah kita mengikuti kebanyakan manusia di muka bumi. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” [Al-An’am: 116]

Siapa lagi yang akan mengenalkan ajaran cadar kepada manusia? Siapa lagi yang akan menolong agama Allah? Siapa lagi yang melestarikan sunnah agar tidak punah dimuka bumi? Cadar dan sunnah yang lain sudah terasing, apakah ia hendak punah lenyap tak berjejak? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

“Pada awalnya Islam itu asing dan Islam akan kembali asing sebagaimana pada awalnya. Sungguh beruntunglah orang-orang yang asing.” [HR Muslim no. 389]

Kalian merintis dan memberikan contoh, pahala akan terus mengalir
Ini adalah kesempatan emas. Dimana jika kalikan merintis sunnah ini disaat keterasingan cadar merajalela. Renungkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Barang siapa yang merintis kebiasaan yang baik [sunnah] dalam Islam maka untuknya pahalanya dan pahala orang yang melakukannya setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.” [HR Muslim no 2398]
Previous
Next Post »
0 Komentar