Karya : Rudi Saputra
Jum'at ini kita pemuda indonesia mengenal sumpah pemuda dengan adanya semangat pemuda.
Maka darah inipun bergetar
ketika harinya telah tiba
Sejaralah yang membentuk semangat ini
pada hari dan bulan yang sama di tahun 1928
saat itu bara mulai memercik dan bermuara hingga kini
dimana semangat kitapun berapi-api.
Lalu semangat kita untuk siapa?
Dan dimana letak semangat anda jika belum tercapai?
Apakah hilang begitu saja?
Atau anda perlu menulisnya agar dikatakan pernah muda?
Atau anda tuangkan ke dalam nada
nada dalam pergelutan kepemudaan
Lihat sejarah kita,
kemerdekaan adalah cita-cita terbesar bagi pemuda.
Imbasnya mereka di agungkan oleh bangsa.
Namun, semangat itu kini memudar.
Mereka tengah dirusakkan dengan berbagai cara dan aturan.
Jiwanya perlahan di hadapkan dengan setan.
Butir-butir pancasila ingin dilenyapkan.
Negara sudah genting.
Untuk itu pemuda yang berintelektual,
katakanlah kita bangga bagian dari mahasiswa.
Seharusnya kita sadar dengan keterpurukan mayoritas kita di abad ini
sadar dengan pemuda desa yang belum sadar
Sadar dengan pemimpin kita yang belum tersadarkan
Sadar perang pemikiran di kota sedang terselubung.
Kita! Siswa yang tinggi derajatnya
mulia di mata Tuhan karena ilmunya, hebat pemikirannya
luas nalarnya, pedas opininya.
Segeralah bawa angin perubahan di negeri ini
tidak terwujud tapi membekas
Jangan takut
estafet kita lakukan yang dibelakang
siap menggantikan untuk peradaban
Jika tidak!
Negeri sejuta peristiwa berdarah ini
akan punah bila diindahkan
Karimun, 28 Oktober 2016
0 Komentar