Jum'at ini kita pemuda indonesia mengenal sumpah pemuda dengan adanya semangat pemuda. Maka darah inipun bergetar ketika harinya telah tiba. Sejaralah yang membentuk semangat ini, pada hari dan bulan yang sama di tahun 1928, saat itu bara mulai memercik dan bermuara hingga kini dimana semangat kitapun berapi-api.
Lalu semangat kita untuk siapa? Dan dimana letak semangat anda jika belum tercapai?
Apakah hilang begitu saja?
Atau anda perlu menulisnya agar dikatakan pernah muda?
Atau anda tuangkan ke dalam nada, nada dalam pergelutan kepemudaan
Lihat fakta sejarah, kemerdekaan adalah cita-cita terbesar bagi pemuda. Imbasnya mereka di agungkan oleh bangsa.
Namun, semangat itu memudar. Mereka tengah dirusakkan dengan berbagai cara dan aturan. Jiwanya perlahan di hadapkan dengan setan. Butir-butir pancasila ingin dilenyapkan. Singkatnya negara dalam keadaan genting.
Untuk itu pemuda yang berintelektual, katakanlah kita bangga bagian dari mahasiswa. Seharusnya kita sadar dengan keterpurukan mayoritas kita di abad ini, sadar dengan pemuda desa yang belum sadar. Sadar dengan pemimpin kita yang belum tersadarkan. Sadar perang pemikiran di kota sedang terselubung.
Kita! Siswa yang tinggi derajatnya, mulia di mata Tuhan karena ilmunya, hebat pemikirannya, luas nalarnya, pedas opininya. Segeralah bawa angin perubahan di negeri ini, tidak terwujud tapi membekas. Jangan takut, estafet kita lakukan yang dibelakang siap menggantikan untuk peradaban. Jika tidak! Negeri sejuta peristiwa berdarah ini, akan punah bila diindahkan
Rudi Saputra | Isu SARA berbungkus kepentingan politik
0 Komentar