Pertemuan Mahasiswa

Rendra (Jakarta,1 Dis 1977)

Matahari terbit pagi ini
Mencium bau kencing orok di kaki langit
Melihat kali coklat menjalar ke lautan
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan

Lalu kini ia dua penggalah tingginya
Dan ia menjadi saksi kita berkumpul disini
Memeriksa keadaan

Kita bertanya :
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna
Kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga
Orang berkata : “Kami punya maksud baik”
Dan kita bertanya : “Maksud baik saudara untuk siapa ?”

Ya !
Ada yang jaya, ada yang terhina
Ada yang bersenjata, ada yang terluka
Ada yang duduk, ada yang diduduki
Ada yang terlimpah, ada yang terkuras

Dan kita di sini bertanya :
“Maksud baik saudara untuk siapa ?
Saudara berdiri di pihak yang mana ?”

Kenapa maksud baik dilakukan
Tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya
Tanah – tanah di gunung sudaj menjadi milik orang – orang kota
Perkebunan yang luas
Hanya menguntungkan segolongan kecil saja
Alat – alat kemajuan yang diimport
Tidak cocok bagi petani yang sempit tanahnya
 
Tentu saja kita bertanya :
“Maksud baik saudara untuk siapa ?”
Kita mahasiswa tidak buta
Sekarang matahari semakin tinggi
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala
 
Dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
Kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
Ilmu – ilmu diajarkan disini
Akan menjadi alat pembebasan
Ataukah akan menjadi alat penindasan ?
 
Kita menuntut jawaban
Sebentar lagi matahari akan tenggelam
malam akan tiba
Cicak – cicak berbunyi di tembok
rembulan berlayar
 
Tetapi pertanyaan-pertanyaan kita tidak akan mereda
Akan muncul di dalam mimpi
Akan tumbuh di kebon belakang

Dan esok hari
Matahari akan terbit kembali
Sentiasa hari baru menjelma
Pertanyaan – pertanyaan kita akan menjadi hutan
Atau masuk ke gali
Menjadi ombak di samodra

Di bawah matahari ini kita bertanya :
“Ada yang menangis, ada yang mendera
ada yang habis, ada yang mengikis”
Dan maksud baik kita,
memihak yang mana.
Previous
Next Post »
0 Komentar