Mental, Nalar dan Retrorika Mahasiswa


Banyaknya kesempatan berbicara di muka umum adalah sesuatu yang ternilai dan berharga bagi setiap mahasiswa, sebab untuk melatih dan meningkatkan mental salah satunya. Dengan terbiasa maka rasa canggung akan memudar seiring waktu, lalu rasa kepercayaan diri akan bangkit seketika. Banyak dari mahasiswa belum memaknai bahwa mempersentasikan hasil tugasnya adalah cikal bakal dari berprosesnya mentalitas, retrorika, dan majunya kenalaran dari seorang mahasiswa itu sendiri.

Dalam sebuah persentasi, ketika memaparkan hasil karyanya maka secara sadar kita telah bermain premis, berasumsi, melatih mimik muka, membetuk gerak tubuh yang ideal serta mengatur intonasi suara ketika di hadapan para audiens. Begitu juga dengan moderator, kata-kata yang telah tersusun secara protokoler membuat acara terkesan formal sehingga mental dapat terlatih dengan hal ini.

Ketika mahasiswa hanya mempunyai satu spesialis saja maka dia termasuk mahasiswa yang ingin berada di zona aman terus, tidak ingin keluar mencari ilmu baru agar bertambah kualifikasi spesialisasinya. Padahal inilah hal yang paling dasar, dan paling mudah untuk dilakukan agar kelak kita menjadi mahasiswa yang berpotensi.

Nah, dengan menyadari akan pentingnya pengaruh kegiatan yang ada di kampus terhadap masa mendatang. Maka implementasikan keahlian itu ke dalam suatu wadah yang lebih menarik yakni ke dalam sebuah organisasi. Agar tidak hilang dengan sendirinya karena vakum dari metode perkuliahan tersebut atau seiring melemahnya minat dalam hal membentuk kharakter mahasiswa yang mempunyai potensi pemimpin di masa depan.
Previous
Next Post »
0 Komentar