Apa Hubungan Antara Hari Sumpah Pemuda Dengan Hari Bokek? Yuk Kita Intip Penjelasannya


Apakah teman-teman pernah mengalami bokek alias dompet tipis? Ya jawabannya tentu semua orang pasti pernah merasakannya karena tidak selamanya hidup ini berada di atas terus. Ketika berada di bawah, kita membayangkan saat itulah titik nadir hidup kita. Ada sebagian orang untuk enggan menceritakan kejadian tersebut karena gengsi, tidak ingin dikasihani, tidak ingin direpotkan dan lainnya. Namun ada juga yang senang mengumbar, justru ia mempertontokan ke orang-orang dengan cara beragam yakni dengan upload meme lucu, status dengan berpantun, puisi video bahkan lisanpun sanggup dikeluarkan tanpa paksaan.
Nah disini saya termasuk ciri-ciri orang seperti yang terakhir tersebut. Saya tidak malu untuk mengatakan yang sejujurnya, bahkan dengan kejujuran ini saya bisa di tolong dengan bantuan teman-teman. Tidak masalah mereka mengasiani karena hidup sosial itu tidak bisa hidup tanpa orang lain. Dogma inilah yang selalu yang pegang ketika dompet mulai mengikis.

Di atas udah dibahas kalau hidup ini akan berputar terus, ada yang di bawah dan di atas, untuk itulah jika kita berada di bawah mintaklah dengan yang di atas (teman yang mampu) nah begitu juga sebaliknya. Terkadang mereka yang tidak paham dengan siklus kehidupan manusia ini sulit untuk menerima kenyataan mereka harus di bawah dahulu. Terlebih hubungannya dengan Tuhan sangat jauh dari pada dengan kemudhratan.

Dalam kasus ini, hanya mengandalkan keyakinan dan dogma yang di pegang hidup akan berjalan aman. Yakni dogma siklus kehidupan manusia dan keyakinan akan keberhasilan tidak akan mengkhianati usaha. Hari ini ketika upaya-upaya yang dilakukan dengan harapan hasil maka jalan untuk mendapatkan uang itu akan berada di mana saja dan ia hadir tanpa diketahui. Inilah perlu ditanamkan pada generasi sekarang bahwa revolusi mental segera digalakkan. Jangan meremehkan hal kecil ini, justru hal-hal kecil berkontinue yang dapat merusak generasi bangsa lebih berbahaya dari pada hal besar walau hanya sekali.

Jika hal semacam ini terjadi terus menuerus, bisa-bisa akan merembes ke dalam tingkat keluaraga. Kehidupan akan goyah disaat mental jatuh dan akhirnya frustasi yang terjadi bunuh diri dimana-mana, merampok, lalu hidup sudah tidak jelas pengembangannya karena hutang-piutang, ketersedian makanan menipis, biaya tanggungan dan lain sebaginya.

Dengan semangat sumpah pemuda ini sebaiknya kaum muda lebih memprioritaskan berfikir secara irasional dengan memperdalam dan mencari tahu akan kondisi keuangan lalu mengembangkan teori yang difikirkan serta implentasikan hal-hal yang dikira inovatif. Jangan lagi berfikir secara estetik, hanya sebatas menikmati hidup ini dan mengatakan bahwa nikmati saja hidup ini. Buang pemikiran prikitif tersebut dengan mulailah memikirkan sesuatu yang berguna, paling tidak dengan berevolusi menjadi manusia yang unggul dalam segala bidang termasuk keuangan.
Previous
Next Post »
0 Komentar